Kamis, 10 Oktober 2013

Mengenal Sejarah Universitas Brawijaya Malang

Universitas Brawijaya (disingkat UB) diresmikan sebagai Universitas Negeri pada tahun 1963. Saat ini UB merupakan salah satu universitas negeri yang terkemuka di Indonesia yang mempunyai jumlah mahasiswa lebih dari 30 ribu orang dari berbagai strata mulai Program Pendidikan Vokasi (Diploma), Program Sarjana, Program Magister dan Program Doktor selain Program Spesialis dan Program Pendidikan Profesi yang tersebar dalam 12 Fakultas dan 2 Program.

Kampus UB berada di kota Malang Jawa Timur, dengan lokasi yang mudah terjangkau oleh kendaraan umum. Kampusnya sangat asri karena banyaknya pepohonan dan ditunjang oleh hawa sejuk kota Malang. Sejarah membuktikan keberadaan Kota Malang sebagai kota pendidikan tempat UB tumbuh dan berkembang pesat. Ini tidak terjadi dengan sendirinya tapi seakan merupakan proses sejarah yang tidak terpisahkan dari kejayaan Jawa Timur di masa lampau.

Sejarah Universitas Brawijaya Malang

Nama Universitas Brawijaya diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961. Nama ini berasal dari gelar Raja-raja Majapahit yang merupakan kerajaan besar di Indonesia pada abad 12 sampai 15. Universitas Brawijaya dinegerikan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) Universitas Brawijaya. Perjalanan Universitas Brawijaya sebelum dinegerikan diawali pada tahun 1957 di Malang berdiri cabang Universitas Sawerigading Makassar yang hanya terdiri dari dua fakultas yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1960 diganti namanya menjadi Universitas Kotapraja Malang. Dibawah naungan Universitas tersebut beberapa bulan berikutnya terdapat tambahan dua fakultas yaitu Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP). Universitas Kotapraja Malang inilah yang kemudian diganti namanya menjadi Universitas Brawijaya.

Pada saat dinegerikan, Universitas Brawijaya hanya mempunyai 5 fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ketatanegraan dan Ketataniagaan (FKK merupakan perluasan dari FAN dan saat ini namanya adalah Fakultas Ilmu Administrasi - FIA), Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). FKHP kemudian dipecah menjadi dua fakultas pada tahun 1973, yaitu Fakultas Peternakan (FPt) yang berada di Universitas Brawijaya dan Fakultas Kedokteran Hewan yang berada dibawah naungan Universitas Airlangga. Fakultas Teknik (FT) berdiri tahun 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 167 tahun 1963 tertanggal 23 Oktober 1963.

Perubahan singkatan Unibraw menjadi UB

Melalui suratnya yang bernomor 09343/J10/LL/2008, tanggal 24 Maret 2008, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito menyatakan bahwa memperhatikan saran dari pihak sivitas akademika dan masyarakat serta memahami semakin banyaknya penggunaan singkatan UB oleh kedua pihak tersebut, maka Senat Universitas Brawijaya mulai tanggal 17 Maret 2008 telah menetapkan singkatan UNIBRAW menjadi UB. Penggunaan singkatan tersebut baik untuk penggunaan dalam Bahasa Indonesia maupaun Bahasa Inggris. Keputusan Senat Universitas Brawijaya tersebut secara resmi menetapkan singkatan UNIBRAW menjadi UB. Perubahan ini juga diperuntukkan untuk mendukung proses internasionalisasi Universitas Brawijaya.

Makna Logo Universita Brawijaya

Makna yang terkandung di dalam logo tersebut, kalimat Join UB be the Best merupakan moto Universitas Brawijaya yang berupaya menjadi yang terbaik. Berikut ini adalah makna lain yang terkandung di dalam logo UB:
  1. Tulisan “UB” dalam bulatan menggambarkan keberadaan Universitas Brawijaya selalu dinamis dalam masyarakat dunia.
  2. Sayap berjumlah 3 buah mengelilingi bulatan bola dunia, menunjukkan tiga pilar Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang bertaraf internasional.
  3. Warna emas pada huruf dan gambar mengandung arti kebijaksanaan dan kejayaan.
  4. Warna biru sebagai latar belakang menggambarkan bahwa Universitas Brawijaya bersifat universal.
  5. Bingkai (frame) berbentuk bujur sangkar (seimbang pada semua sisi) memberi arti berkeadilan (fairness).
Itu tadi merupakan artikel tentang Mengenal Sejarah Universitas Brawijaya Malang. Semoga dengan adanya artikel ini, anda akan mengerti sedikit tentang sejarah UB.

[Continue reading...]

Rabu, 09 Oktober 2013

Sejarah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Berikut ini merupakan sejarah dari  Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang, yang diambil dari web resmi FIA.

Sejarah Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) tidak dapat dipisahkan dari sejarah Universitas Brawijaya (UB), karena berada di bawah naungannya. Universitas Brawijaya yang berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur, didirikan pada tanggal 5 Januari 1963 dengan Surat Keputusan Menteri PTPIP RI Nomor: 1 tahun 1963, kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 196 tahun 1963 tertanggal 23 September 1963.

Sejarah berdirinya FIA UB diawali dengan dibukanya Fakultas Administrasi Niaga (FAN) yang didirikan pada tanggal 15 September 1960 merupakan embrio dari Fakultas Ilmu Administrasi. Pimpinan FAN pada saat itu adalah Drs. Soejekti Djajadiatma selaku Dekan dan Drs. Suparni Pamudji selaku Sekretaris. Keduanya dosen Akademi Pemerintahan Dalam Negri (APDN) Malang. Seiring dengan berdirinya FAN pada tanggal 11 Juli 1961 menjadi Universitas Brawijaya dengan 4 fakultas:
  1. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FPHM)
  2. Fakultas Ekonomi (FE)
  3. Fakultas Administrasi Niaga (FAN)
  4. Fakultas Pertanian (FP)
Saat itu pimpinan Fakultas diserahterimakan kepada Drs. Ruspana, dosen tetap APDN Malang pada tahun 1961 karena Drs Soejekti melaksanakan tugas ke Amerika Serikat.

Pada tanggal 30 September 1962, Fakultas Administrasi Niaga diubah namanya menjadi Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK), untuk menyesuaikan diri dengan Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomor 22 tahun 1961. Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas Brawijaya mempunyai dua jurusan yaitu Jurusan Administrasi Negara (Public Administration) dan Jurusan Administrasi Niaga (Business Administration). Dengan Surat Keputusan Menteri PTIP RI Nomor 97 tahun 1963 dibuka Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan di Kediri terhitung sejak tanggal 15 Agustus 1963 sebagai cabang Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas Brawijaya. Dalam perkembangan selanjutnya, cabang Kediri akhirnya dilebur dan dipindahkan ke Malang.

Universitas Brawijaya makin berkembang terus, sementara saat itu situasi semakin memburuk dan mencapai klimaksnya pada pemberontakan G.30 S/PKI. Seluruh perguruan tinggi bergolak, termasuk Universitas Brawijaya hingga aktivitas terhenti secara total pada tanggal 2 April 1966. Untuk mengatasi keadaan itu, PU Pepelrada/Komandan Korem 083 dengan Surat Keputusan Nomor 021/IV/66 menetapkan pimpinan Universitas Brawijaya berupa sebuah Presidium, di samping juga menetapkan Care Taker Dekan di fakultas-fakultas. Keputusan ini kemudian disahkan oleh Deputi Menteri PTIP RI dengan Surat Keputusan Nomor 4358 tahun 1966. Presidium mulai bekerja dan membuka kembali Universitas Brawijaya pada tanggal 12 April 1966. Pimpinan di Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) Universitas Brawijaya sebagai Care Taker dijabat oleh Drs. David Jats, M.A. hingga tanggal 16 September 1966.

Setelah tanggal tersebut. Pimpinan Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) Universitas Brawijaya dijabat dengan susunan sebagai berikut Dekan, Drs. Soejekti Djajadiatma, M.S.P.A.; Pembantu Dekan I, Drs. Zamhir Islamy; Pembantu Dekan II, Drs. Ganda Sufrihat; dan Pembantu Dekan III, Drs. Niam Sovie. Tahun 1971 dalam usaha untuk menyesuaikan dengan tuntutan keadaan, maka Senat Fakultas memandang perlu untuk mengadakan reorganisasi pimpinan Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) Universitas Brawijaya dengan susunan sebagai berikut, Dekan, Drs. Soejekti Djajadiatma, M.S.P.A.; Pembantu Dekan I, Drs. Taher Alhabsji; Pembantu Dekan II, Drs. Zainal Arifin Achmady; dan Pembantu Dekan III, Drs. Timotius Hartono.

Tahun 1976 berdasarkan perkembangan yang ada, dibuka Spesialisasi Administrasi Pemerintahan Daerah pada Jurusan Administrasi Negara dan Spesialisasi Akuntansi/Accounting pada Jurusan Administrasi Niaga. Spesialisasi Akuntansi akhirnya dibekukan karena adanya hambatan yuridis. Selanjutnya tahun 1978-1982 yang menjadi pimpinan fakultas sebagai berikut: Dekan Drs. Taher Alhabsji; Pembantu Dekan I Drs. Moch. Ichsan; Pembantu Dekan II Drs. Abdul Rachman Soendjoto; Pembantu Dekan III Drs. M. Irfan Islamy dan Pembantu Dekan IV Drs. Ismani HP.

Pada tahun 1979 dibuka Program Diploma III Kesekretariatan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga sekretaris yang terampil dan professional. Sebagai Ketua Program adalah Drs. Niam Sovie. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai Ketua Program Studi adalah Drs. Saiful Bahri, dan selanjutnya digantikan oleh Drs. AFX. Marsudi, berikutnya digantikan oleh Drs. Achmad Sapari dan tahun 1999 ditetapkan Dra. Fransisca Yningwati M.Si, selaku Ketua Program Studi pada tahun 2003 Ketua Program dijabat oleh Drs Rustam Hidayat dan pada tahun 2007 Drs. Rustam Hidayat, M.Si menjabat selaku Sekretaris Jurusan Administrasi Bisnis, Karena itu sebagai PLH dan selanjutnya sebagai Ketua Program DIII Kesekretariatan dijabat oleh Dra. Zahroh, M.Si.

Pada tahun 1982-1985 terjadi pergantian pimpinan fakultas Dekan dijabat oleh Drs. Taher Alhabsji, Pembantu Dekan I, Drs, Chalim Chalil Jusuf, Peembantu Dekan II, Drs. Abdul Rachman Soendjoto, dan Pembantu Dekan III Drs. Umar Nimran, M.A.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 tahun 1982 tentang Penataan Fakultas pada Universitas/Institut Negeri dan keputusan Presiden RI Nomor 59 tahun 1982 tentang susunan Organisasi Universitas Brawijaya, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) diubah menjadi Fakultas Ilmi Administrasi (FIA). Perubahan nama Fakultas tersebut sesuai dengan saran pada Simposium Ilmu Administrasi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas Brawijaya pada tahun 1974 dan saran hasil rapat Konsorsium Ilmu-ilmu Sosial pada bulan Pebruari 1982 di Jakarta, dalam rangka lebih menggambarkan disiplin ilmu yang diemban dan untuk lebih memantapkan perkembangannya.

Pada tahun 1985-1988 susunan pimpinan fakultas yang berlaku juga untuk periode 1988-1991 sebagai berikut: Dekan II Drs. Aspan Munadi; dan Pembantu Dekan III Drs. M.Djudi Mukzam. Selanjutnya pada periode 1992-1995 dan periode tahun 1995-1998, Dekan dijabat oleh Prof. Dr. Moch. Ichsan; Pembantu Dekan I Drs. Lukman Syamsuddin, M.A.; Pembantu Dekan II Drs. Heru Ribawanto, M.S., dan Pembantu Dekan II Drs. Heru Ribawanto, M.S, dan Pembantu Dekan III Drs. Tjahjanulin Domai, M.S.

Pada tahun 1995 dibuka Program Magister Ilmu Administrasi yang berada dalam naungan Program Pascasarjana Universitas Brawijaya dengan Ketua Program Studi Prof Dr Moch. Ichsan. Tuntutan masyarakat yang begitu gencar akan arti penting pendidikan Magister Ilmu Administrasi yang lebih spesifik mengakibatkan Program Magister Administrasi dikembangkan menjadi Program Magister Administrasi Negara dan Niaga. Dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pada tahun 1995 usulan untuk membuka program Magister Administrasi Niaga disetujui oleh Ditjen Dikti Depdikbud Prof. Dr. Bambang Swasto Sunuharyo, M.E menjabat Ketua Program Magister untuk masa jabatan 1996-2000. Periode tahun 2000-2005 ketua program studi dijabat Oleh Prof. Drs. Achmad Fauzi Dh., M.A dan sejak tahun 2009 hingga sekarang Ketua Program Studi Administrasi Niaga dijabat oleh Dr. Kertahadi, M.Com.

Beberapa bulan kemudian setelah Program Magister Ilmu Administrasi Niaga dibuka keluarlah SK Dirjen Dikti Depdikbud tentang ijin penyelenggaraan Program Magister Administrasi Negara. Sebagai Ketua Program diangkat Drs. Solichin Abdul Wahab, MA, Ph.D untuk periode 1997-2000. Kemudian berturut-turut dijabat oleh Prof. Drs. Ismani HP, MA. Dari tahun 2000-2005, Prof. Dr. R. Riyadi Soeprapto, MS, dari tahun 2005-2006 dan Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D, dari tahun 2006 sampai sekarang.

[Continue reading...]

Selasa, 08 Oktober 2013

Beberapa Hal Yang Saya Suka

Mempunyai beberapa hal yang disukai tentu merupakan hal yang wajar bagi setiap individu. Memiliki hal yang disukai juga menjadikan kita berbeda dengan pribadi orang lain. Namun tentu juga ada beberapa hal yang sama sama disukai pula. Berikut ini merupakan hal yang paling aku suka.

Hippopotamus.
Hewan besar bertubuh gendut ini bernama latin Hippopotamus amphibius dan di Indonesia sering disebut dengan nama kudanil. Ia hewan yang lucu terlebih lagi untukku. Tubuhnya super gendut dengan rahang yang besar. Ia cenderung menyukai berendam di air, ia juga vegetarian meskipun badannya gendut.Salah satu film yang dibintangi si Gendut Hipo ini adalah Madagskar Movie. Madagskar merupakan film kartun dan Hippo berperan sebagai Gloria yang sangat lucu.

Warna Merah.
Mungkin enggak ada sesuatu yang special dari warna ini. Tetapi menurutku warna ini adalah warna yang mempunyai banyak arti. Merah dapat diartikan sebagai warna yang glamor, sporty ,lucu, elegant, nyentrik, atau bahkan norak.Tetapi disisi lain banyak hal yang postif dari warna merah dan aku menyukainya

Dance.
Menurutku dance adalah hal yang menyenangkan,karena kita dapat berkreasi,berekspresi dengan gerakan,menyatu dengan lagu yang kita gunakan,belajar bekerja sama yang baik,disiplin dan kompak.

Dance dapat menghilangkan rasa jenuh dan bosan dengan kegiatan sehari-hari meskipun terkadang dance membuat capek dan malas melakukan hal - hal lain. Tetapi dance sangat membantuku. Dance juga dapat menggantikan olahraga karena kita dapat berkeringat saat latihan atau perform dance.

[Continue reading...]